Selasa, 07 Juni 2011
t
Setelah dimulai pembangunannya pada pertengahan tahun 2009 lalu, hingga sekarang belum dilanjutkan kembali.
Pengerjaan proyek baru berupa pemasangan batu-bata, belum berlantai dan tidak beratap. Pada saat musim penghujan dinding batu bata itu diguyur hujan sehinga terancam lapuk.
"Bahkan sebagian dinding bata itu telah lapuk didera," kata Rahmat, tokoh masyarakat Kota Subulassalam, Selasa (7/6).
Wali Kota Subulussalam Meurah Sakti, kepada Media Indonesia, mengatakan pembangunan GOR itu didanai oleh pemerintah tingkat provinsi senilai lebih dari Rp4,1 miliar. Tetapi baru selesai tahap pertama dengan dana Rp1 miliar yang dikerjakan tahun 2009. Setelah itu, proyek direncanaan dilakukan pada tahun anggaran 2010 sampai bangunannya selesai atau siap pakai. Ironinya hingga tahun 2011 tidak ada realisasinya hingga terkesan diterlantarkan.
Dikatakan Meurah Sakti, terbengkalainya GOR itu berakibat berimbas negatif terhadap pemerintah Subulussalam. Pasalnya masyarakat setempat menilai seolah pembangunan GOR itu dilakukan oleh Pemerintah Kota.
"Sebagian masyarakat mengira ini proyek Pemko. Bisa saja mereka mengangap di situ telah terjadi hal negatif sehingga proyek tidak kunjung selesai," kata Meurah Sakti.
Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar, telah meninjau lokasi. Di sela sela peninjauan, dia mengatakan proyek itu diprogramkan oleh Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora).
Dia berjanji akan menelusuri mengapa pembanguanannya terlantar atau tidak segera dirampungkan. "Ini mungkin ada kesalahan teknis. Nanti akan saya telusuri, kalau memang tidak ada lagi plot anggaran, kita akan cari sumber lain. Pokoknya itu tidak boleh dibiarkan terlantar," katanya.
smbr
Harumsouvenir telah memproduksi berbagai macam paketAromatherapy Anda Berupa:
- Sabun Natural
- Garam Natural
-Berbagai macam lilin
-Dupa Aromatic
-Massage oil
-Paket Spa
-Lulur -Paket hand body Lotion
0 komentar:
Posting Komentar