Jumat, 17/06/2011
Malaga - Lebih banyak perusahaan yang melihat ancaman kejahatan cyber sebagai risiko yang lebih besar daripada resesi atau krisis ekonomi. Demikian salah satu hasil survei yang dilakukan Kaspersky.
Bersamaan dengan Security Analyst Summit 2011 yang digelar Kaspersky Lab di Kempinski Bahia, Malaga, Spanyol 16 - 19 Juni 2011, perusahaan asal Rusia itu menerbitkan hasil survei berjudul Global IT Security Risk.
Salah satu temuan dalam survei global itu menunjukkan ada 46 persen perusahaan yang menempatkan ancaman cyber sebagai risiko masa depan yang paling penting dalam 2 tahun ke depan.
Ancaman cyber melampaui ketidakpastian ekonomi (krisis, resesi dll) yang berada di posisi 2 dengan angka 37 persen dan kerusakan reputasi atau brand di posisi 3 dengan angka 22 persen.
Menurut pernyataan Kaspersky, beberapa ancaman terhadap bisnis juga bisa jadi adalah hasil dari gangguan pada keamanan sistem. Termasuk kerusakan pada brand, spionase industri dan pencurian kekayaan intelektual.
Hampir separuh perusahaan yang menjadi responden survei itu mengatakan telah mengalami peningkatan serangan cyber dalam 12 bulan terakhir. Mereka mengaku khawatir adanya keterlibatan kelompok kriminal terorganisir dalam kejahatan cyber.
Sumber
Harumsouvenir telah memproduksi berbagai macam paketAromatherapy Anda Berupa:
- Sabun Natural
- Garam Natural
-Berbagai macam lilin
-Dupa Aromatic
-Massage oil
-Paket Spa -Lulur -Paket hand body Lotion
0 komentar:
Posting Komentar