Sukoharjo (ANTARA News) - Polisi ang diduga anggota Detaseman Khusus 88 menembak dua orang yang diduga teroris di pertigaan Jalan Palagan Tentara Pelajar Kampung Dukuh, Desa Sanggrahan, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu dini hari.

Heru (55), saksi mata yang juga warga setempat, mengatakan, kejadian baku tembak antara polisi dengan dua orang itu berlangsung sekitar pukul 01.00 WIB hingga pukul 01.15 WIB.

"Saya mendengar ada sekitar 20 tembakan lebih sehingga membangunkan tidur saya untuk melihat dari jendela kaca rumah," kata Heru.

Menurut dia, dua orang terlihat tergeletak di pinggir jalan itu  Satu orang masih mengenaikan helm posisi terlungkup dan masih membawa sepucuk pistol ditangannya, sedangkan satunya lagi yang helmnya sudah terlepas tergeletak tidak jauh dari jalan di sebelah rumahnya.

Sejumlah warga yang mendengar suara tembakan hendak melihat apa yang terjadi, bergegas keluar rumah, tetapi polisi melarang dan meminta mereka masuk kembali.

"Dua orang yang tertembak itu diduga kondisinya sudah tewas dan polisi membawanya dengan sebuah mobil Innova warga gelap meninggalkan lokasi kejadian," kata Heru.

Jafar (37) warga setempat yang sempat melihat baku tembak di lokasi kejadian mengatakan, baku tembak tersebut juga mengenai seorang penjual wedangan di kampun setempat, Nuriman (40) warga RT 2 RW 3 Jalan Kantil III No 9A Dukuh, Sanggrahan, Sukoharjo.

"Dua orang terduga teroris itu, tergeletak di jaraknya berdekatan diduga tewas di lokasi kejadian. Dua orang itu kemungkinan lari dikejar oleh polisi," katanya.

Lokasi baku tembak polisi dengan dua orang yang belum dikenal tersebut hingga pukul 04.30 WIB dikerumuni masyarakat yang ingin melihatnya langsung.

Selain di situs baku tembak, masih banyak bekas tembakan di dinding tembok rumah milik warga setempat, bahkan sejumlah bekas titik darah juga banyak menempel di tembok itu.(*)