Rabu, 18/05/2011
Jakarta - Mabes Polri masih masih menyelidiki pembobol situs resmi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Untuk menghindari hal serupa, Polri menekankan perlunya upaya perbaikan sistem untuk ke depan.
"Ini suatu hal yang biasa terjadi karena situs kan sifatnya terbuka. Ini mengingatkan kita bahwa perlu ada perbaikan sistem," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bahrul Alam usai apel rutin bulanan di Lapangan Bhayangkara, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (18/5/2011).
Anton menuturkan, pihaknya masih melanjutkan penyelidikan terhadap kasus ini dengan dikoordinasikan tim dari Divisi Cyber Crime Polri. "Untuk pelakunya kita masih melakukan penyelidikan. Kita ada dari tim cyber crime yang bertugas untuk menyelidiki," terangnya.
Lebih lanjut, Anton mengungkapkan bahwa pihaknya telah memiliki sejumlah indikasi terkait pelaku pembobol situs ini. Seperti diketahui pasca di-hack, pada bagian tertentu situs yang beralamat di www.polri.go.id tersebut berisi konten berbau agama. Namun, Anton meminta agar tak cepat menyimpulkan pelaku berkaitan dengan konten tersebut.
"Tentu ada indikasi-indikasi yang kita dapatkan. Bisa saja ada orang yang ingin menjatuhkan seseorang," ungkap Anton.
Pada awal pekan ini, halaman utama situs Polri tidak bisa diakses tanpa sebab. Sementara pada bagian tertentu masih 'hidup', hanya saja berisi konten berbau agama.
Selain menampilkan pesan teks bernuansa agama, di dalam situs tersebut juga menampilkan sebuah gambar dan video yang dihubungkan ke YouTube dengan pesan sejenis.Belum jelas apa motif aksi ini. Pelaku pun tidak meninggalkan pesan untuk menyisakan rekam jejaknya, seperti yang biasa dilakukan para peretas ketika menyusupi suatu situs.
Harumsouvenir telah memproduksi berbagai macam paketAromatherapy Anda Berupa:
- Sabun Natural
- Garam Natural
-Berbagai macam lilin
-Dupa Aromatic
-Massage oil
-Paket Spa
-Lulur
-Paket hand body Lotion
0 komentar:
Posting Komentar